Fenomena dekadensi daya beli konsumen di Indonesia ini sedang dirasakan oleh masyarakat utamanya kelas menengah ke bawah. Bukan sekedar kicauan atau bahkan mengada-ngada, faktanya memang seperti itu. Ini dibuktikan dengan mengamati dan mengalami sendiri saat menjalankan bisnis sebagai pelaku UMKM dan juga sering mendengar curhatan dari pedagang lainnya di sekitar.
"Sebelumnya sehari bisa laku sekian porsi, sekarang cuma beberapa porsi saja". Omset saya biasanya bisa mencapai jutaan dalam sehari, saat ini bisa dapat beberapa ratus ribu saja susahnya minta ampun!"
Begitulah kira-kira celotehan yang sering didengar saat dirmanian sedang berkumpul sekedar minum kopi dan gorengan hangat bersama para pelaku bisnis UMKM kelas menengah kebawah di sekitar tempat tinggal.
Penyebab Daya Beli Konsumen Menurun
Sebagai narablog dan praktisi aset digital bisnis online yang juga memiliki usaha kecil-kecilan di bidang kuliner, kondisi seperti ini membuat gelisah. Riset sederhana mulai dari evaluasi terhadap produk yang saat ini dijual agar bisa lebih menyesuaikan harga, hingga mencari dan mencoba peluang bisnis lain juga sudah dilakukan.
Namun kenyataannya tetap sama. Hingga akhirnya mulai sedikit memahami bahwa memang kondisi daya beli masyarakat di Indonesia sedang merosot tajam. Dari hasil diskusi dan juga membaca informasi dari sumber lain, boleh dibilang inilah beberapa penyebabnya:
1. Semakin Maraknya Judi Online
Dirmanian menemukan salah satu penyebab utama mengapa daya beli konsumen terutama masyarakat di Indonesia saat ini sedang merosot saat membaca artikel berita di
CNN Indonesia yang melansir tentang beberapa fakta terkait apa saja yang menyebabkan
penurunan daya beli masyarakat Indonesia.
Informasi ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja yang menyebutkan bahwa salah satu sebab utama terjadinya penurunan daya beli masyarakat Indonesia adalah Judi Online (JudOl).
2. Tingginya Ongkos Biaya Kirim dan Komisi Aplikasi
Karena salah satu bisnis yang sedang dijalankan oleh dirmanian adalah
jualan menu hidangan makanan online, maka informasi ini juga sempat diterima saat kebetulan mengobrol dengan pengemudi ojek online datang ke resto untuk mengambil dan mengantarkan pesanan melalui aplikasi pesan makanan online.
Bahkan dalam beberapa waktu yang lalu, para pengemudi ojek online ini pernah melakukan demo di jakarta dengan mengusung beberapa tuntutan antara lain adalah:
- Revisi dan penambahan Pasal Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) Nomor 1 Tahun 2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial untuk mitra ojek online dan kurir online di Indonesia.
- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) wajib mengevaluasi dan memonitoring (mengawasi) segala bentuk kegiatan bisnis dan program aplikator yang dianggap mengandung unsur ketidakadilan terhadap mitra pengemudi ojek online dan kurir online di Indonesia.
- Hapus program "layanan tarif hemat" untuk pengantaran barang dan makanan pada semua aplikator yang dinilai tidak manusiawi dan memberikan rasa ketidakadilan terhadap mitra pengemudi ojek online dan kurir online.
Kenaikan biaya kirim juga ternyata dirasakan oleh para pengguna aplikasi pesan makanan online yang menceritakan bahwa untuk ongkos kirim saat ini memang sudah naik lumayan jauh dan berlaku sejak kondisi pandemi kemarin berakhir. Sehingga saat ini yang terjadi adalah mereka sedikit menahan diri untuk belanja makanan online pada waktu-waktu tertentu.
3. Faktor Inflasi dan Tingkat Pengangguran Tinggi
Berbeda dengan seperti apa yang dilansir oleh
situs Okezone, bahwa beberapa faktor penentu yang menjadi penyebab terjadinya
dekadensi daya beli masyarakat di Indonesia secara umum adalah tengah terjadinya inflasi yang tinggi dan meningkatnya angka pengangguran pekerja produktif.
Tak hanya itu saja, halaman situs ekonomi okezone juga memublikasikan ada 7 faktor lain yang menjadi penyebab kemerosotan daya beli di Indonesia saat ini, yaitu:
- Gaji pekerja yang kurang sejalan dengan perubahan harga kebutuhan pokok
- Kenaikan harga energi
- Kebijakan pajak
- Krisis Perekonomian
- Cicilan
- Perubahan populasi usia
- Krisis Politik
Tips Beradaptasi Saat Dekadensi Daya Beli
Rasanya untuk bisa melakukan adaptasi terhadap situasi merosotnya daya beli konsumen terutama untuk pelaku usaha adalah dengan bertahan agar bisnisnya tetap berjalan dengan cara melakukan perubahan terhadap produk jualan yang ditawarkan.
Terutama terkait dengan harga yang sebisa mungkin menjual produk kebutuhan keseharian atau produk idealis namun dengan harga yang lebih terjangkau. Atau bisa juga dengan mengurangi kuantitas produksi dari sebelumnya agar produk tetap fresh dan layak jual setiap hari. Yang terpenting sebisa mungkin tetap ikhtiar bagaimana caranya agar jangan sampai tutup usaha.
Tetap semangat dan terus berjuang, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Daya Beli Masyarakat di Indonesia Menurun? Ini Penyebabnya!"
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan, kontribusi, komentar, support, saran dan kritik membangun untuk konten personal blog dan informasi aset digital marketing yang tersedia di website dirmanian.web.id.